Tuesday, January 29, 2008

Edensor!! Pengen kesana iiiih!!!^^





Entah kenapa,

saya justru lebih menikmati membaca Edensor ketimbang LAskar Pelangi dan Sang Pemimpi. Laskar pelangi memang yang paling tebal dan paling lengkap serta detail menjelaskan kehidupan si Andrea alias Ikal. Sang pemimpi juga membuat saya termotivasi untuk tak berhenti dan tak takut terus bermimpi. Tapi EDENSOR!!! Edensor memukau seluruh imajinasi dan perasaan saya. Membacanya pun hanya butuh waktu beberapa jam di tengah malam yang tenang. Saya membaca Edensor lebih cepat dari Sang Pemimpi, padahal, Sang Pemimpi memiliki jumlah halaman yang lebih sedikit dibanding Edensor. Dengan novel ketiganya ini, saya semakin terkagum-kagum pada si Andrea yang memukau=) saya bahkan masih juga menyangsikan, “Apakah ini benar-benar kenyataan yang dialami Andrea??” karena saking ajaibnya lika-liku kehidupan si Ikal ini!!


Tak perlu panjang lebar lah, silakan cari saja di toko-toko buku terdekat anda!! Sangatlah rugi jika tidak menyempatkan waktu sejenak untuk menikmati perjalanan memukau si Ikal berkeliling Eropa hingga ke Afrika *hmm...that’s my dream!! Backpacker wannabe!!^__^* dengan hanya berbekal mimpi, keberanian, dan tekat yang bulat untuk sebuah pencarian diri dan *lagi-lagi* cinta..


Inilah quotes favorit saya dalam buku ketiganya ini :

“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu..” –diucapkan Arai pada Ikal.


“…karena jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya itu hasilnya masih nihil, maka sebenarnya kita telah menemukan apa yang kita cari dalam diri kita sendiri, yakni kenyataan, kenyataan yang harus dihadapi, sepahit apapun keadaannya.” –pemikiran Ikal berkat pencarian tiada kenal menyerah pada A Ling, Ikal terhenyak karena ucapan Roxane Ling dan Suster Nadine, Ikal menyebut ini filosofi pencarian *pencarian akan hal-hal yang paling kita inginkan dalam hidup ini dan pencarian akan diri sendiri*.


“Hidup dan nasib bisa tampak berantakan, misterius, fantastis dan sporadic, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan.” –Andrea Hirata, diinterpretasikan dari pemikiran agung Harun Yahya.


“Sure lof, it’s Edensor..” –Mrs.Turnbull, menjawab pertanyaan Ikal, kalimat terakhir dari buku ini.


“…Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!” –Ikal, pemikiran yang mendorongnya keluar dari pekerjaan di kantor pos yang telah mendorongnya ke kutub moderat.


“…Ini adalah ekstase terbesar yang hanya mungkin dicapai mereka yang berani bermimpi, berani keluar dari cangkang siputnya, untuk menemukan jawaban pertanyaan atas dirinya. Inikah postulat hukum nasib? Inikah yang dimaksud Albert Einsten sebagai lingkaran alamiah filsafat manusia?” –Ikal, di tengah perjalanannya bersama Arai.

No comments:

the photograph

3..2..1...ACTION!!!

3..2..1...ACTION!!!

Bromo.. akhirnya!! Semeruu.. tunggu saiaa!! hehhe..

LOST IN JOURNEY?? hehhe..

kinder von germany

kinder von germany
[kiri-kanan] Ole, Rheinal, Daniel di sebuah taman di Berlin. Ole is Rheinal's best friend in Germany^_^

looking for future^^ *full of imagination*

looking for future^^ *full of imagination*

hahha just paper o' mine^_^

hahha just paper o' mine^_^

i am the star *hahha=p*

i am the star *hahha=p*