Dear Frankie.
Baru saja pagi ini aku selesai menontonnya. Setelah bangun kesiangan gara-gara semalam tidak tidur, aku pun merasa ingin menonton satu-satunya vcd rental yang belum aku tonton diantara 6 CD yang lain.
Well, aku suka film ini.
Tentang seorang deaf boy, bisu yang juga tuli. Selalu mendambakan kehadiran seorang ayahnya yang selama ini hanya bisa dikirimi surat olehnya, ah bukan! Bahkan Frankie sama sekali tak pernah benar-benar menerima surat dari sang ayah karena selama ini pula, sang ibu selalu menerima surat yang dikirim Frankie di pusat pos dan kemudian berbalik membalas surat Frankie dan mencantumkan nama ayahnya Davey Morrison sebagai pengirim. Ya, sang ibu membohonginya. Ah bukan, tepatnya, melindunginya :)
Sang ayah kandung telah menyakiti mereka berdua sehingga sang ibu memutuskan meninggalkannya dan tinggal bersama ibunya, nenek Frankie. Di rumah barunya kini [karena mereka selalu berpindah jika mendapat gangguan dari sang ayah yang tiba-tiba muncul], suatu ketika Frankie bertaruh dengan seorang teman, oh ya, dia Frankie masih 9,5 tahun.
Karena selama ini yang Frankie tahu dari 'surat' ayahnya itu, sang ayah berlayar dengan sebuah kapal besar yang bernama….god! lagi-lagi aku lupa namanya, padahal baru saja aku menontonnya:D
Kapal itu kabarnya akan datang, sang teman mengetahuinya dari Koran. Mereka pun bertaruh jika sang ayah tidak datang, Frankie akan memberikan semua koleksi perangkonya dan pisau lipatnya. Dan si Ricky, si teman, akan memberikan koleksi semua kartunya. Lagi-lagi Frankie menceritakan hal ini pada 'sang ayah' lewat surat dan tentu saja sang ibu yang akan membacanya, tidak ingin melihat anaknya terluka, ibunya pun menyewa seorang lelaki untuk menjadi ayahnya selama sehari.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Ternyata ini akan menjadi lebih dari sekedar kesepakatan sewa-menyewa, tontonlah film ini jika kalian ingin melihat bagaimana perasaan seorang anak laki-laki 9,5 tahun yang terluka sekaligus bahagia.
Aku semakin kagum pada anak-anak, betapa polosnya mereka yang tak pernah bisa menutup-nutupi apa yang mereka rasakan, ekspresi spontan mereka memang menakjubkan!
Hal yang membuatku merasakan'nya' itu ketika scene dimana sang ayah 'sewaan' itu pergi makan bersama Frankie di sebuah kedai yang pemiliknya memang sudah akrab dengan Frankie [bahkan Marie, si pemilik inilah yang mencari ayah sewaan itu, menurutku dia orang yang baik sekali, seandainya benar-benar ada di kehidupan realita]. Ya, saat memesan makanan, Frankie kemudian meminjam pensil dan buku catatan untuk menulis menu yang dipesan dari Marie, dia menuliskan sebuah kalimat,
HE IS MY DAD.
Frankie tersenyum dan menyerahkannya pada Marie, Marie pun membalas senyumnya.
Dan aku pun ikut tersenyum :)
::favorite quotes : waktu adalah penyembuh yang hebat.
::favorite soundtrack: The Great White House.
No comments:
Post a Comment