Monday, July 2, 2007

menonton 'blood diamond'

Aku memang tidak bisa menangis, ah- sulit sekali rasanya menuntun air mataku untuk mengeluarkannya [jadi teringat ------------- dalam film The Holiday yang tak pernah menangis sejak usianya 11 tahun, wow!], aku ingat terakhir kali aku mengeluarkannya satu tahun yang lalu ketika dia harus kembali pada-Nya, saat itu…entah kenapa mudah sekali mataku mengeluarkannya, bersama mereka, ya…14 orang lagi yang sama-sama merasakan perihnya kehilangan orang yang telah bekerja bersama selama setahun di kelas dua SMA. Ya, itulah terakhir kali aku m-e-n-a-n-g-i-s…

Tetapi malam ini selepas menonton Blood Diamond, hampir saja aku menangis! Coba skenarionya lebih diperpanjang, mungkin aku telah mengeluarkannya dari mataku :)
Mungkin sebagian dari kalian yang telah menonton film itu bertanya-tanya,

"Bagian mana Din, yang hampir bikin kamu nangis?!"

Hehe, tapi itulah kenyataannya,
aku tak kuasa melihat anak-anak kecil yang telah dicuci otaknya untuk menjadi prajurit RUF di afrika saat itu.

Aku heran betapa hebatnya kekuatan provokasi tentara-tentara [brengsek] itu, atau mungkin betapa hebatnya kepolosan manusia bernama anak-anak itu hingga semudah itu dibawa kesana-kemari tanpa banyak memberontak!

Aku tak kuasa melihat Dia Vandy [nama seorang anak] yang diajari menembak pada hari pertamanya di kamp gila itu, bayangkan…seorang anak kecil diharuskan sudah berani menembak manusia utuh, bukan lagi replica manusia seperti yang kita lihat di lapangan-lapangan tempat latihan menembak. Bukan! Ini manusia asli! Sehingga betapa kagetnya anak itu begitu membuka kain yang mengikat kedua matanya dan menampakkan wajah yang penuh ketakutan tetapi datar demi melihat seorang tak berdosa yang harus terkena tembakannya di latihan pertamanya.

God! Seorang anak lelaki berusia 9 tahun! Bukan lagi pistol mainan yang ada di tangannya!

dan betapa hebatnya para tentara ruf dalam mencuci otak mereka itu hingga mereka sudah tak lagi mengenali dirinya sendiri. bahkan ketika Solomon Vandy, ayah Dia Vandy, ingin menyelamatkan putranya, sang putra justru menyebut-nyebut ayahnya pengkhianat, dsb.

Mereka telah benar-benar mengotori kepolosan makhluk bernama anak kecil ini yang memang ada di dunia untuk membuat kehidupan ini lebih cantik :)

Sungguh, siapapun kalian, jangan pernah memperalat makhluk-makhluk suci itu, apakah kau tega menghapus kepolosan dan keluguan di wajah mereka? tegakah kau…?

the big fan of kids,
dini yang lagi dengerin HOME-nya BUBLE__^

No comments:

the photograph

3..2..1...ACTION!!!

3..2..1...ACTION!!!

Bromo.. akhirnya!! Semeruu.. tunggu saiaa!! hehhe..

LOST IN JOURNEY?? hehhe..

kinder von germany

kinder von germany
[kiri-kanan] Ole, Rheinal, Daniel di sebuah taman di Berlin. Ole is Rheinal's best friend in Germany^_^

looking for future^^ *full of imagination*

looking for future^^ *full of imagination*

hahha just paper o' mine^_^

hahha just paper o' mine^_^

i am the star *hahha=p*

i am the star *hahha=p*